Keberadaan KRL tidak bisa dilepaskan dari aktivitas keseharian masyarakat DKI Jakarta. Setiap hari ratusan ribu masyarakat menggunakan KRL untuk berangkat atau pulang kerja.
Usai melayani para penumpang, KRL akan menjalani perawatan dan pemeliharaan sebelum kembali beroperasi keesokan harinya.
KRL mempunyai banyak keunggulan. Moda transportasi itu mampu mengangkut ratusan ribu kaum urban setiap hari dan menyediakan banyak rute perjalanan. Semuanya dapat diperoleh dengan biaya murah.
Namun di balik hiruk pikuk moda transportasi KRL, kereta ini perlu menjalani perawatan dan pemeliharaan setiap malam. Hal itu dilakukan agar KRL dapat kembali beroperasi secara baik dan optimal di pagi hari.
Berdasarkan data KCI, sebanyak 500 juta penumpang menaiki KRL sepanjang 2022. Terbaru di Februari 2023, sebanyak 43 juta penumpang yang menaiki KRL. Sementara di awal Maret, sebanyak 4,2 juta penumpang yang menaiki KRL.
Merespons tingginya okupansi KRL, pihak KRL berusaha menambah operasi layanan perjalanan dari sebelumnya. Dari 1.081 perjalanan kini bertambah menjadi 1.100 perjalanan per hari.
Meski sudah ada penambahan layanan perjalanan, namun ada 10 rangkaian kereta yang harus pensiun tahun ini. Sedangkan pada 2024, akan ada 16 rangkaian KRL yang harus dipensiunkan.
"Tugas sehari-hari kami melakukan perawatan yang sifatnya daily check, monthly check dan yearly check," kata Kepala Dipo KRL Depok Asep Saeful Permana dalam Metro Malam, Rabu (15/3/2023).
Asep menyebut Dipo KRL Depok mempunyai fasilitas seperti jalur stabling sebanyak 14 jalur. Jalur itu sanggup menampung 358 kereta.
Di balik KRL yang berjalan dengan optimal, ada puluhan, bahkan ratusan para petugas perawat kereta yang bekerja sepanjang malam. Hal itu dilakukan untuk menjamin seluruh pengguna KRL dapat menikmati pejalanan KRL dengan nyaman dan aman.
