Jakarta: Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan berbicara soal proses pergantian kepemimpinan lima tahunan. Ia menilai estafet kepemimpinan itu ditentukan rakyat, bukan pemegang kewenangan.
"Kekuasaannya ada pada tangan rakyat, bukan pada tangan pemegang kewenangan," kata Anies dalam acara Penutupan Bimbingan Teknis dan Konsolidasi Nasional Fraksi PKS dan Pimpinan DPRD se-Indonesia dikutip dari akun YouTube PKS TV, Selasa malam, 30 Mei 2023.
Anies mengibaratkan estafet kepemimpinan seperti proses perjalanan sebuah kelompok, sambil memegang kompas sebagai pemandu arah tujuan. Tujuan yang dituju kelompok ini untuk memastikan kehidupan berbangsa dan bernegara tercapai.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan kelompok ini juga membutuhkan interval waktu dalam perjalanannya. Interval ini dimaksudkan untuk memastikan kelompok ini masih sesuai dengan tujuan awal.
"Tiap interval waktu itu ditentukan juga siapa yang akan mengurus kelompok ini, regu ini supaya perjalanan sampai di tujuan. Itulah esensi mengapa kita menyelenggarakan pemilu lima tahunan," ujar Anies.
Anies juga menekankan bahwa estafet kepemimpinan bukan soal meneruskan atau tidak meneruskan apapun yang sudah dikerjakan sebelumnya. Namun, memastikan bahwa cita-cita awal berbangsa dan bernegara bisa diraih.
"Tujuan kita mencapai itu, jadi pertanyaannya bukan mau diteruskan atau tidak diteruskan, persoalannya adalah mau mencapai janji kemerdekaan itu dan itu lah pegangan kita," ucap Anies.
Estafet kepemimpinan lima tahunan harus dikawal. Bila proses itu tak sesuai, maka harus diluruskan.
"Ketika arahnya terasa melenceng, diluruskan, dan ini adalah proses normal yang harus kita jalani terus menerus," kata Anies.